Rabu, 19 Januari 2011

Budaya Sosial

Budaya yang ada saat ini sangat beragam. Tambah lama juga tambah banyak budaya yang bermunculan sebagai budaya baru. Salah satunya yaitu budaya mencontek dan kerja sama. Walaupun ga baru-baru banget sih tapi ini juga budaya yang bukan budaya lama.
Budaya contek-mencontek sangat nge-trend di kalangan pelajar. Baik siswa SD, SMP, SMA, sampai yang udah tua-tua masih doyan budaya ini. Kalau lagi kepepet, waktu tinggal dikit, dijamin otak bisa khilaf. Otak akan disfungsi. Mata tiba-tiba bergerak sendiri melirik ke lembar jawaban teman sambil memperhatikan situasi sekitar biar ga ketahuan. Berabe kalau ketauan.

Tapi karena dasarnya manusia adalah makhluk sosial, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri di dunia ini, sepintar apapun orang tersebut pasti akan membutuhkan orang lain. Sehingga muncullah budaya kerja sama, saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Simbiosis mutualisme ini lebih dijamin lebih yahuuud ketimbang budaya contek-mencontek yang berisiko tinggi. Budaya kerja sama ini dilakukan oleh 2 orang atau lebih dengan kesepakatan-kesepakatan tertentu. Saling membantu akan memberikan dampak yang positif terhadap nilai. Kalau dalam budaya kerja sama, kita ga perlu takut ketauan temen yang kita contekin karena prinsipnya saling membantu. Jadi tinggal tanya aja ke partner kita (secara diam-diam). Biasanya ada yang memberi kode-kode tertentu, seperti jari tangan.
Tapi karena teknologi yang berkembang, banyak HP mini+slim yang bisa membantu dalam budaya kerja sama. Walaupun kalau tes beda ruang, tapi karena pengaruh globalisasi yang menghilangkan sekat ruang dan waktu maka dimanapun dan kapanpun selalu bisa kerja sama.
Yang dapat menghentikan budaya ini bukanlah guru/pengawas atau teman yang mulutnya comel, tapi diri kita sendiri. Jika kita memiliki iman yang kuat dan keinginan yang bulat untuk tidak mencontek dan bekerja sama dalam mengerjakan tes, mudah-mudahan kita bisa melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar