Selasa, 21 Desember 2010

My Story (3)


Minggu (19/12/10), semalam mataku rasanya susah untuk tertutup. Aku masih merasa gugup dan takut. Bagaimana besok ? Bisa atau tidak ya aku menjawab pertanyaan-pertanyaan saat wawancara itu ? Bagaimana kalau jawabanku tidak memuaskan ? Dan bagaimana kalau aku gagal ?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang membuatku tambah gugup, sampai jam 03.00 WIB.

Pukul 07.00 lebih, aku bangun dan siap-siap. Menyiapkan barang-barang yang mungkin dibutuhkan saat di sana. Setelah mandi, kami makan bersama. Dan pukul 07.50 WIB, kami berangkat.
Di tempat itu ternyata sudah tidak sepi lagi, banyak kendaraan terparkir di depannya, orangtua dan anak-anaknya keluar masuk pintu itu.
Aku juga masuk ke dalamnya. Mencari tempat duduk dan menunggu cukup lama. Sambil menunggu giliranku diwawancara, aku memperhatikan anak-anak lain yang juga akan tes wawancara. Kulihat dari wajah dan seragam yang mereka pakai. Kelihatannya mereka sangat pintar dan tenang. Apalagi mereka dari sekolah-sekolah yang berada di kota besar, yang notabene lebih maju dan berkembang. Hal ini semakin menambah rasa gugupku.
Aku duduk di sana bersama orangtuaku. Teman yang berasal dari satu sekolah belum juga datang. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengajak bicara salah seorang peserta tes yang duduk didekatku.
Ternyata dia dari Ungaran, dia satu-satunya anak dari sekolahnya yang mendaftar ke sini.
Tak lama, temanku itu datang. Aku merasa cukup tenang karena ada teman sekarang.
Beberapa saat setelah kami mengobrol, tiba giliranku masuk ke salah satu ruang. Di dalamnya terdapat seorang wanita yang nantinya akan mewawancaraiku. Setelah mempersilahkan aku untuk duduk, beliau mulai mengajukan beberapa pertanyaan.
Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bisa dibilang tidak susah. Tapi kepalaku rasanya dingin sekali. Aku menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan kemampuan yang semaksimal mungkin yang aku bisa saat itu.
Selesai wawancara, rasanya senang. Tapi masih ada kerikil kecil yang mengganjal di hati. Harusnya tadi aku menjawab bisa lebih baik lagi dari itu. Dan bagaimana besok pengumumannya ? Berhasil atau gagal ?
Sorenya, kami pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar