Bagi pecinta binatang rasa sayang bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, salah satunya adalah menciumi hewan peliharaannya. Tapi amankah mencium binatang peliharaan?
Ada banyak mitos yang beredar mengenai keamanan mencium hewan peliharaan. Beberapa beranggapan bahwa mulut hewan lebih bersih dibanding manusia sedangkan yang lain beranggapan sebaliknya.
"Beberapa jenis bakteri yang ada di mulut kucing atau anjing adalah jenis bakteri yang sama seperti pada manusia. Tapi jika tidak dirawat dengan benar bisa jadi kesehatan hewan peliharaan lebih kotor dibanding manusia," ujar Dr Paul Maza, wakil direktur pusat kesehatan di College of Veterinary Medicine Cornell University, seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (12/3/2011).
Dr Maza menuturkan jika pemilik memperhatikan kebersihan oral dari hewan peliharaannya seperti rajin menyikat gigi dan membersihkan mulut hewan, maka bisa jadi mulut anjing atau kucing lebih bersih dari mulut manusia.
"Jadi selama hewan tersebut terpelihara dengan baik kebesihan dan kesehatan mulut serta badannya, maka aman-aman saja bagi pemilik untuk mencium hewan peliharaan," ungkapnya.
Beberapa penyakit memang bisa ditularkan dari hewan peliharaan kepada manusia seperti toksoplasmosis atau bartonella. Tapi hal ini sangat jarang terjadi dan biasanya ditularkan melalui kotoran binatang yang tertelan.
Meski begitu bagi beberapa orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, memiliki penyakit HIV atau penyakit lain yang bisa menurunkan kekebalan tubuh serta orang yang sudah tua, sebaiknya tidak terlalu sering mencium hewan peliharaan. Hal ini karena daya tahan tubuhnya sudah menurun sehingga lebih rentan terinfeksi bakteri atau kuman.
"Selain itu bayi yang sedang sakit juga sebaiknya tidak terlalu sering berdekatan dengan hewan peliharaan," ujar Dr Maza.
Untuk itu jika ingin aman setiap kali mencium hewan peliharaan, maka sikatlah mulut hewan dengan alat khusus dan membilasnya dengan air, jangan membiarkan hewan peliharaan mengonsumsi makanan sisa di dapur atau tempat sampah, membersihkan tempat makannya secara teratur serta menjaga kebersihan tubuh dan kandangnya.
Ada banyak mitos yang beredar mengenai keamanan mencium hewan peliharaan. Beberapa beranggapan bahwa mulut hewan lebih bersih dibanding manusia sedangkan yang lain beranggapan sebaliknya.
"Beberapa jenis bakteri yang ada di mulut kucing atau anjing adalah jenis bakteri yang sama seperti pada manusia. Tapi jika tidak dirawat dengan benar bisa jadi kesehatan hewan peliharaan lebih kotor dibanding manusia," ujar Dr Paul Maza, wakil direktur pusat kesehatan di College of Veterinary Medicine Cornell University, seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (12/3/2011).
Dr Maza menuturkan jika pemilik memperhatikan kebersihan oral dari hewan peliharaannya seperti rajin menyikat gigi dan membersihkan mulut hewan, maka bisa jadi mulut anjing atau kucing lebih bersih dari mulut manusia.
"Jadi selama hewan tersebut terpelihara dengan baik kebesihan dan kesehatan mulut serta badannya, maka aman-aman saja bagi pemilik untuk mencium hewan peliharaan," ungkapnya.
Beberapa penyakit memang bisa ditularkan dari hewan peliharaan kepada manusia seperti toksoplasmosis atau bartonella. Tapi hal ini sangat jarang terjadi dan biasanya ditularkan melalui kotoran binatang yang tertelan.
Meski begitu bagi beberapa orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, memiliki penyakit HIV atau penyakit lain yang bisa menurunkan kekebalan tubuh serta orang yang sudah tua, sebaiknya tidak terlalu sering mencium hewan peliharaan. Hal ini karena daya tahan tubuhnya sudah menurun sehingga lebih rentan terinfeksi bakteri atau kuman.
"Selain itu bayi yang sedang sakit juga sebaiknya tidak terlalu sering berdekatan dengan hewan peliharaan," ujar Dr Maza.
Untuk itu jika ingin aman setiap kali mencium hewan peliharaan, maka sikatlah mulut hewan dengan alat khusus dan membilasnya dengan air, jangan membiarkan hewan peliharaan mengonsumsi makanan sisa di dapur atau tempat sampah, membersihkan tempat makannya secara teratur serta menjaga kebersihan tubuh dan kandangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar