1. Ia menghindari kontak mata
Saat berbicara, orang-orang akan melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya. Ketika Anda mendapati ia menghindari kontak mata saat berbicara, maka Anda patut curiga. Menurut pakar sikap, Seven Suphi, "saat Anda berbohong, kontak mata cenderung dihindari, karena sorot mata tak bisa menyembunyikan kebohongan" ungkapnya.
"Kurangnya kontak mata menunjukkan ia sedang menghindari dan menyembunyikan sesuatu," tambah Elizabeth Kuhnke, pelatih Executive Presence dan pendiri Kuhnke of Communications. "jika ia menghindari kontak mata saat berbicara, kemungkinan ia sedang mencari kata-kata untuk menyakinkan Anda bahwa ia memang sedang bicara jujur"
2. Perubahan intonasi suara
Cermati perubahan nada suaranya saat bicara. Nada suara tinggi menjadi indikator bahwa ia merasa tidak nyaman dengan jawaban yang disampaikannya. Pakar bahasa tubuh, Patti Wood mengungkapkan, untuk pertanyaan berulang atau sebuah pernyataan yang terkesan memojokkan akan membuat ia cenderung bicara dengan intonasi tinggi. "ketika menyembunyikan sesuatu atau berbohong, suaranya akan terdengar berbeda dari biasanya"
3. Sikap bertentangan
Ketika peryataannya tidak sesuai dengan kenyataan, bisa dipastikan ia sebenarnya tengah berjuang lepas dari kebohongan yang diciptakannya sendiri. "Pernyataan yang tidak benar akan keluar ketika Anda berada dalam kondisi berbohong dan mengingkari sebuah kebenaran," jelas Suphi.
"sikap bingung dan jawaban terbata-bata, tidak sesuai dengan kenyataan, adalah indikasi ia memang tengah berbohong," tambah Kuhnke. Bahkan saat berbohong, orang akan sulit mengingat hal secara detail, karena sedang berada di bawah tekanan. Dan wajar, ketika orang berbohong juga cenderung lupa detail atau malah bicara terlalu banyak.
4. Mengalihkan pembicaraan
Ia mungkin mencoba mengalihkan topik pembicaraan untuk menghindari pertanyaan yang memancingnya bicara jujur. Hal ini adalah cara klasik yang umum dilakukan orang yang tengah berbohong, jelas Suphi. Jika ia tidak berbohong, maka ia akan merasa baik-baik saja membicarakan topik hingga tuntas, tanpa harus membelokkan topik.
5. Dia over defensif
Seorang pembohong akan bersikap over defensif atau cenderung membentengi diri dengan menaikkan emosi ke level tertinggi karena takut kebohongannya terungkap. "Emosi tinggi adalah cara terbaik menutupi kebohongannya," ungkap Wood. Sinyal non verbal inilah topeng kebohongan yang tengah dipasang di wajahnya.
Untuk mengatasinya, cobalah bertanya, "Ada yang sedang kamu sembunyikan dariku, sayang?" Dan lihatlah repsonnya, saran Kuhnke. Jika dia tidak berbohong, ia pasti bersedia berbicara dengan cara tenang dan berpikir rasional.
6. Ia sering gelisah
"Gelisah adalah sinyal bahwa ia tengah menyembunyikan sesuatu," ungkap Suphi. Kegelisahan itulah efek atas kebohongan yang tengah dilakukannya. "Gelisah adalah penunjukan sikap gugup," jelas Kuhnke. Tanda ia menyembunyikan sesuatu yaitu dengan gerak bibir mengunyah (tak bisa diam), dan meletakkan tangannya berkali-kali di atas mulut.
Percayai naluri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar